La Ngetnik

Darmakelana

Darmakelana, salah satu tajuk di Lagu La Ngetnik ini mengusung konsep multi-lingua yaitu terdiri dari tiga Bahasa yang biasa dipakai sebagai bagian dari ekspresi seni tradisi di Madura atau mungkin Nusantara secara umum. Tiga Bahasa tersebut adalah Bahasa Indoneisa, Arab dan Madura. Seperti kita tahu bahwa bahasa yang dipakai di Nusantara baik lisan maupun teks tidak lepas dari bahasa Melayu, Arab dan Daerah dengan sistem penyampaian yang sangat beragam. begitu pun yang dituang dalam lagu ini. Darmakelana secara bahasa bermakna Pelancong/turis. Sedang secara terminologi gagasan Darmakelana bertutur tentang "Seni merayakan kehidupan", yaitu bahwa kita (Manusia) adalah para pengelana yang berangkat dari muasal kampung yang sama dan dari energi yang satu yaitu “kehendak”. Kehendak sebagai awal mula segalanya maka mengembaralah kehendak itu lalu berinang di tubuh-tubuh, dengan perannya ekspresi budaya dan peradaban bekerja di tiap tanah yang ia pijak (Tanah yang dijanjikan). Di lagu ini, la ngetnik ingin menyampaikan sebuah dialektika tentang narasi dan siklus perjalanan hidup dan bagaimana sebuah perjalanan itu bisa dilakukan dan dilewati dengan Mudah jika syarat untuk merayakannya terpenuhi. Bersumber dari temuan-temuan nilai tradisi tentang asal, hidup, berkarya dan kemana kembali sama seperti yang dilakukan para pengelana, ia bersandar pada satu tumpu keyakinan bahwa perjalanan yang ditempuhnya tidak lain untuk memahami cara kerja (mesin) pengetahuan serta dimensi pencarian-pencarian. Lalu saat pengetahuan itu masuk pada pencarinya, apa yang lebih berharga dari memahami rahasia-rahasia semesta? Dengan pengetahuan itulah Menikmati Festival kehidupan ini benar-benar menyenagkan. Di single ini La Ngetnik mencoba meramu hal baru, selain keunikan pada syair yang diolah dengan konsep tiga bahasa juga terdapat pada pola-pola beat dan patrennya, sekilas dentum rhythm di awal tampak memainkan mono kick pada bass drum serta selingan bunyi gitar berpadu dengan warna synthesizer yang bersahutan dengan instrumen Darim lalu pada tahap kedua ada irama rock n roll yang bersambut dengan suara perkusi tabla, berlanjut ada selipan warna musik tradisi yaitu nyanyian ritus Samman dan Dhammong, selaju kemudian ada nuansa groovy serta sisipan clap dengan ekspresi syair yang riang. Di penghujung lagu La Ngetnik menutupnya dengan lengkingan bunyi Mizmar yang bersahutan pula dengan gitar. Dari semua ornamen bunyi yang tersaji La Ngetnik berharap Darmakelana tidak hanya selesai sebagai karya musik tetapi juga tumbuh sebagai gong pengingat dan pengendali bagi seluruh generasi tentang Kebaikan, semangat serta seni bersyukur.